Jumat, 01 Februari 2013

asam manis selama sekolah di Gatra Praja


                  





ASAM MANIS SELama BERSEKOLAH DI GATRA PRAJA

  Gatra Praja merupakan tempat di mana kini saya menjalani masa putih abu-abu. Jujur semula saya memberontak untuk mendaftar ke Gatra Praja. karena saat itu juga saya harus merelakan sekolah lain yang sudah saya impikan dan sudah saya perjuangkan melalui proses tesnya. Dan yang lebih mengecewakan lagi peluang saya menjadi murid di sekolah tersebut sia-sia belaka. Akan tetapi demi bukti saya terhadap orang tua saya,saya mengikuti kata hati orang tua saya yang menginginkan saya sekolah di Gatra Praja. Dengan perasaan kesal marah bercampur jadi satu saya memberanikan diri mendaftar ke SMK Gatra Praja. Jujur Saya kaget ketika saya melangkahkan kaki ke SMK Gatra Praja,di lihat dari Bangunannya juga metode penerimaan murid barunya.Saya masih ingat kala saat itu Ibu Murniatilah yang menerima pendaftaran saya pada saat itu. Dan tanpa basa-basi saat itu saya langsung di terima di SMK Gatra Praja,saya kaget dan terheran-heran dalam hati saya berkata ''kok aneh pendaftarannya". Namun itu semua sudah berlalu dan awal menjadi murid di Gatra Praja saya cukup senang dan bahagia walaupun awalnya saya menolak. Perasaan senang timbul ketika saya memakai baju Putih Abu-Abu karena dari dulu pengen banget memakai Putih Abu-Abu.





         Akan tetapi disela kebahagiaanku terselit duka yang aku rasakan. Cemo'ohan sering kali aku terima dari masyarakat yang meremehkan Gatra Praja. Aku tau posisi SMK Gatra Praja yang kekal dengan pandangan negatif di mta masyarakat. Tapi itu semua sudah saya angap biasa dan saya jadikan angin yang lalu. Akan tetapi pernah saya merasa kesal dengan seseorang.Gatra Praja tempatnya wanita murahan. Dalam hati saya berkata "ya ALLAH" miris banget mendengarnya. Ingin rasanya menampar orang tersebut tapi saya tau diri. Akan tetapi entah kenapa kok rasanya  terlalu sakit. Karna saya tau tidak semuanya anak Gatra Praja murahan begitu.
ah saya perjuangkan melalui proses tesnya. Dan yang lebih mengecewakan lagi peluang saya menjadi murid di sekolah tersebut sia-sia belaka. Akan tetapi demi bukti saya terhadap orang tua saya,saya mengikuti kata hati orang tua saya yang menginginkan saya sekolah di Gatra Praja. Dengan perasaan kesal marah bercampur jadi satu saya memberanikan diri mendaftar ke SMK Gatra Praja. Jujur Saya kaget ketika saya melangkahkan kaki ke SMK Gatra Praja,di lihat dari Bangunannya juga metode penerimaan murid barunya.


           Dan saya lain sekolah lainpun pasti memliki kekurangan seperti halnya SMK Gatra Praja. Tapi da ssatu yang membuat saya menangis bila mengingatnya. Pernah seorang ibu mengatakan "sekolah kok di Gatra palingan buat gengsi". Aku hanya bisa terdiam dan senyum kecut di hadapan Ibu-ibu tersebut. Padahal hati saya menangis mendengar omongan tersebut. Dia tidak tau betapa susah payahnya saya berjuang demi sekolah. Saya harus semaksimal mungkin membagi waktu antara Belajar dan Bekerja demi untuk melanjutkan sekolah. Saya tau di luar sana masih banyak anak-anak yang sama denganku. Tapi saya harus kuat seperti mereka. Dan benak saya mengatakan mungkin anda menilai saya rendah akan tetapi  ALLAH akn tau akan hambanya yang mau berusaha. Mungkin ibu tersebut tidak pernah merasakan di posisiku. Tapi tak apa saya ikhlas dan sabar dibalik itu semua pasti akan ada hikmahnya.


          Kesedihan dan cemo'ohan akan aku jadikan semangat. Tak perduli mereka berkata apa yang jelas saya bisa memilih mana yang baik dan mana yang benar. Karna dari Gatralah saya mendapatkan banyak pengalaman. Dan dari Gatra pulalah saya menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi segala rintangan. Tak hanya kesedihan kebahagiaan kini saya rasakan. Menjadi anak sekolahan merupakan hal yang wajar pada saat ini tapi saya berpikir saya termasuk orang yang beruntung. Merasakan bangku sekolah menjadi suatu hal yang mahal bagi anak-anak yang kurang beruntung. Saya tersadar ketika pikiran saya tertuju pada anak-anak jalanan betapa menderitanya mereka. Dari hal tersebut saya tak pernah malas untuk ke sekolah karna saya sadar betapa susah payahnya untuk terus bersekolah. Walaupun saya bukan termasuk anak yang pandai tapi saya akan terus berusaha. 

               Dan sekarang saya berusaha sekuat mungkin untuk menghadapi UAN 2013. ya ALLAH paket 20 hingga sekarang pising dan keringat dingin bila membayangkannya.Tapi itu semua harus saya jalani dan semangat. Saya tak boleh menyerah sebelum berperang melawan UAN 2013. Dan semoga saya di beri kemudahan dan kelancaran bantu hambamu ya ALLAH.Untuk Bapak/Ibu Guru maafkan saya apabila selama ini saya nakal heehee,,,. . Dan terimakasih atas ilmu yang kalian berikan kepada saya. Saya yakin ilmu yang anda berikan akan bermanfaat besar bagi saya. Serta alangkah bahagianya bila kelak saya sukses dengan bekal ilmu dari anda. Buat Ibu Salasia terimakasih atas kesabaran dan ilmu yang telah anda berikan kepada saya.Saya bangga memiliki seorang guru yang cerdas seperti anda dan   prinsip dalam hidup saya  adalah "Saya Akan Menulis di atas Pasir" Dan "Saya Akan Memahat di atas Batu
http://salasia46.blogspot.com/                                     



Rame-Rame In The 2louphejie
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar